Saturday, March 23, 2019

PALING GANTENG _Perspektif Didiq_



Mungkin kisah ini hanya sebuah narasi klasik dari kehidupan nyata sehari2 yg bisa terjadi di manapun dan kapanpun, yang mungkin terlihat sederhana hanya saja jika di pikir2 terlihat lucu dan mendalam untuk ukuran kisah anak kecil.

Ini kisah sebuah cuitan seorang keponakan saya bernama Askel, saya dan beberapa keluarga lebih Familiar memanggilnya dgn sebutan Didiq (panggilan anak laki2 dayak tunjung). 

Sbg seorang Paman yg tergolong dekat dan bersahabat kepada hampir semua keponakan, saya tentu punya cerita dan persepsi ttg mereka, mungkin kelak sya akan kisahkan satu persatu tentang mereka. Karena keponakan saya bahkan ada yang membuat Grup WA yg hanya ber-anggotakan kami berdua saja, haha...

Oke... Kembali ke kisah Askel tadi. Suatu hari ketika syukuran di rumah saya tentu rumah kami ramai akan derap langkah serta cuitan abstrak tak bermakna dan teriakan manja khas banyak anak2 kecil dimana2. Saya saat itu menggendong seorang bayi kecil anak Gembala yg ada di gereja kami dan menghampiri keponakan saya Askel yg sedang bermain mobil-mobilan kecil yang banyak. Didiq...didiq...didiq (panggil saya) dia menoleh sebentar dan kembali lagi ke aktifitasnya, dan mungkin ada tiga sampai empat kali saya mengulang panggilannya biar sedikit mendapat perhatian, baru kemudian saya melanjutkan dengan Pertanyaan "Diiq yang mana Ganteng Didiq atau Cael (nama bayi yg sya gendong) ??



Untuk pertama kalinya saya liat keponakan saya Aksel tidak menjawab lsg scra spontan seperti biasanya anak kecil, tetapi ia melihat2 terlebih dahulu bayi kecil yang saya gendong, mungkin ia sedang benar2 menilai atau membandingkan yg mana lebih gagah dirinya atau Bayi ini tadi. Jika penilaiannya selama ini yg lebih ganteng adlh yg lebih Putih kulitnya maka ia jelas kalah pikirnya, karena ini bayi benar-benar Putih. Maka ia mencari cara utk memenangkan dirinya, akhirnya dengan nada yg kurang begitu yakin ia menjawab " Ganteng akulah dia Botak". (Analogi yg masuk akal karena rambut jelas mempengaruhi penampilan)
Hehe...

Saya coba mengajukan pertanyaan lagi...
Ohhh... Berarti klw Cael rambutnya udah tumbuh dia akan lebih ganteng dari didiq Iya kan ?? "Malas teman Om ni" Jawab didiq langsung pergi dgn ekspresi datar... 

Gak sampai hitungan menit didiq sudah kembali lagi, Om ni Pinjam Hape om ni !!!
...



Saturday, March 16, 2019

PENGANTAR DUNIA KREATIVITAS

Yukkkk... Jadilah pribadi yang kreatif adik2 dan kawan2 semua.

Jangan hanya puas jadi penikmat tetapi berusahalah jadi pembuat, yang suka menulis buatlah tulisan, yang suka fhoto2 buatlah fhoto2 yg berkelas, yang suka main animasi buatlah animasi yg keren, suka video buatlah video2 pendek yg kreatif yg tentunya mendidik menghibur serta memberikan wawasan, dll. Intinya jangan hanya bisanya download2 doang tetapi jadilah pembuat. Atau produk kitalah yg di download orang lain...

I'm not profesional ttpi sya terus belajar, mungkin itulah moto saya. Sebagai pengajar di Kelas Multimedia tulisan ini hanya memberi motivasi tidak bermaksud tinggi hati, tujuannya hanya agar kita sama2 belajar produktif...

Dan tulisan muncul ketika saya mulai berkomitmen memulai membuka Kelas Multimedia Online. Di awal sekali Bulan Februari tahun 2019 saya sudah memulai membagi waktu untuk mengajar kelas Multimedia di PPA yg ada di Kampung saya dengan model klasik, ternyata minat anak2 cukup bagus. Dan ada tawaran/ permohonan juga dari beberapa Pusat Pengembangan Anak yg berada Kampung lain. Saya tidak bisa menerima lagi karena gak ada waktu, karena memang saya masih bekerja secara full time di sebuah Dinas di Pemerintahan yg cukup sibuk. Sebenarnya bukan Pengajar sih, tetapi lebih tepatnya Tutor atau Pembimbing. Menjadi pembimbing di PPA kampung saja sudah nyaris gak ada waktu apalagi ke tempat lain, Yahhh... Klw tidak karena terpanggil utk berbagi mungkin tidak akan saya lakukan...


Tetapi di era teknologi ini tentunya semua masih bisa di akali. Muncul ide utk berbagi ilmu lewat sebuah kelas online, yg tidak terbatas oleh waktu pertemuan saya dan adik2. Tetapi bisa anywhere dan everywhere. Akhirnya saya memantapkan utk membuka kelas ini, yang saya namakan Kelas Multimedia Online. Komitmen sya adalah memproduksi Minimal 1 Video Tutorial/minggu. Dan diharapkan adik2 bisa belajar dimanapun dan kapanpun ada kesempatan.

Dan kelas ini memang saya dedikasikan utk adik2 yg memang punya ketertarikan di Dunia Kreativitas apapun itu, meski tidak juga membatasi jika dari umum mau ikut belajar, yahh... Silahkan. Dan tentunya yg saya ajari adalah dasar2 sekali karena memang di kelas yg saya ajari adalah tingkat pemula. Bahkan adik2 ada yg bahkan komputerpun gak bisa hidupkan dan matikan, hehe. Ini serius. Tetapi punya minat ikut kelas Multimedia. Yahhh... Itu adalah modal yg cukup bagi saya.


Saya juga yakin sekali bahwa diluar sana banyak sekali teman2 yg Pro bangetzzz, yg ilmunya jauh melebihi saya. Dan saya dlm kesempatan ini memohon utk di koreksi setiap kontent Video Tutorial saya scra positif dan masukan2 yg membangun tentunya... Hehe...

Ohhh... Ya scra pribadi Passion sya adalah Menulis Sastra dan Membuat Animasi (Gambar Format Gif khususnya), Silahkan aj di klw mau pakai jasa Editing saya teman2 (Gratis Kok), Kirim aj fhoto terbaik, terganteng, tercantik dari teman2 dan dlm hitungan menit saya akan buatkan jadi fhoto bergerak yg unik... Hehe... I wait For u'r Best Ficture...

Ohhh... Ya bagian yg terpenting hampir kelupaan padahal udah nulis panjang lebar, hehe... Konten Video Tutorial Kelas Multimedia akan saya terbitan setiap minggu minimal sekali di Akun Youtube saya di Bogensia Ch (Singkatan dari Bogensia Channel)...

Yukkkk... Sama2 belajar and Stay Creative tentunya__

Wednesday, March 13, 2019



GADIS PETIR
Oleh : Anthoni Bogensia

Ketika cinta mulai menyergap dalam lena
Aku  bergegas cepat sekali...

Jalan yang panjang terasa singkat
Panas dan terik terasa sejuk
Demi melihat wajah jernih mu...

Ya…
demi mendengar  tawa merdumu
Demi menatap sejenak senyum manismu
Demi,  buah karya tenunan Tuhan sosokmu...

Siapakah dirimu wahai gadis petir
Yang berani mengusik tidur dan malamku...

Melenggang masuk portal hatiku
Dan mondar mandir disana...

Siapakah dirimu ?
Namun ingin kukatakan padamu
Aku bersyukur kita telah bertemu
Karena hanya padamu aku merasa rindu

Tetaplah jadi gadis petirku...

Monday, March 4, 2019

LINTASAN KELAM




Aku suka travelling biar aku merasakan
kerinduan pada suasana dirumah.
(Based 0n True Story)

Satu jam beranjak  ke arah timur dari kota Pontianak dengan tunggangan kuda besi bersama seorang sahabat, akhirnya kamipun tiba di 00 garis khatulistiwa, dan berpose di tugunya dengan gaya seadanya mengingatkan sehebat apapun kami berpose tak akan ditunjang fasilitas kamera satu-satunya yang masih bernyawa baterainya, handphone seluler jadul milikku. Setelah itu kami segera memilih untuk mengasokan diri pos jaga disekitar lokasi tugu. Dua botol air mineral, rokok dan beberapa camilan sahabatku keluarkan dari tasnya. Dan mulailah bercerita dengan pengantar yang tak kenal konteks, tak kenal latar belakang apalagi tujuan.
Bukankah hidup bebas lepas itu indah..??
 Sampai satu celetukkan dariku membuat suasana jadi sedikit berbeda. Berapa lama kau tidak bertemu orang tuamu kawan..??  sebagai seorang sahabat aku tahu kalau dia mengalami kerenggangan hubungan dengan kedua orang tuanya, sejak kedua orang tuanya sepakat untuk bercerai. Kawan aku senang menghabiskan waktu tersenyum bersamamu, tapi aku akan bahagia jika senyumanmu bukan dari bayangan “aku kembali berujar”. Haha.. malah dia tertawa, dan menatap kembali Tugu kathulistiwa yang berjarak  50’an meter dari pos tempat kami bercerita, kau tahu sobat ‘apa yang membuat penemuan dari Josh Papernash begitu sukses dan mampu mematahkan teori Adam Smith dan sekarang menjadi sangat berpengaruh bagi pasar eropa dan dunia. Haha..(getir) aku gantian tertawa, aku pernah baca bukunya kawan Beautiful Mind” tapi versi bahasa ing****, Sudah ..!!! potongnya tegas... aku gak tanya kamu pernah baca atau tidak tapi kenapa Papernash begitu sukses. Baiklah jelaskan ‘kataku’.
Kau tahu alasan dibalik peraih nobel ekonomi modern sekaligus menyandang gelar bapak ekonomi tersebut dibalik penemuannya. Dalam bukunya dia menulis dibalik semua yang ia kerjakan itu adalah caranya mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang ia sayanginya, yakni istrinya tercinta “Allice bahkan dalam pidatonya saat meraih nobel ia mengatakan “aku berdiri disini karena Allice”.
Suasana jadi hening sejenak dan tatapannya beralih padaku. Kawan... kedua orang tuaku tak menemukan lagi alasan untuk mengungkapkan rasa sayang mereka satu sama lain. Bukan perbedaan yang memisahkan mereka, karena sejak awal mereka dipertemukan dan menikah karena banyak kesamaan. Mereka hanya tidak menemukan lagi alasan untuk mengungkapkan rasa sayang satu sama lain, dan untuk pertanyaanmu tadi aku juga belum dan masih mencari alasan untuk rindu pada mereka, ya... pada orang tuaku, pada rumah.


                                                  ************  
Haruskah segala dilakukan sesuatu dengan alasan ..??
Bukan cinta dan kasih sayang yang menciptakan alasan
Atau Sebaliknya ..??

Suasana hening sesaat... akupun tak mau berkomentar apa-apa... suasana hati sahabatku masih bergejolak sesuai rona wajahnya yang terbaca sedang menyimpan keresahan meski ia tetap tersenyum. Meski dalam diam aku berusaha memahami apa yang paling ia butuhkan yang akhirnya sekelumit pemahamanku aku tuangkan dalam novel yang terukir bagi sahabat (senyuman dalam bayangan).
Ehh.. kawan..!!
Keheningan terpecahkan saat sahabatku tertawa dan balik bertanya... kamu sendiri bagaimana bukankah hampir setahun kamu tidak pernah pulang kampung. Haha... aku tertawa lepas sambil mengisap rokok dan segera mengepulkan asapnya ke langit-langit pos jaga. Kamu salah kawan bukannya hampir lagi tapi setahun lebih sudah, karena sejak awal 2009 hingga sekarang 2010 akhir aku belum sempat sama sekali untuk pulang kampung bertemu untuk orang tuaku dan keluarga. Laboratorium, Mini Research bersama teman-teman sylvikultur, Organisasi, LSM, dan traveling seperti ini tak memberi kesempatan bagiku untuk melihat mereka disana. Lagian inilah saatnya anak manja menjadi mandiri kawan... mendengar itu dia langsung berujar tidak usah diceritakan kawan !!! sambil tersenyum geli aku sudah tahu “katanya”. Innocent. Sebagai sahabat dia juga tahu bagaimana sebenarnya masa laluku.
Perbedaan yang membuat aku begitu merindukan mereka...
                                                                                                                ************
Dengar kawan..!! kataku sedikit tegas, bagiku ini yang terpenting untuk kamu tahu. “aku sangat merindukan mereka, dan mungkin ini terdengar berlebihan akupun sering menangis membayangkan ibu dan ayahku disana. Aku suka traveling karena dengan begitu aku semakin merasakan suasana rindu kepada rumahku.   
Perbedaan justru menjadikan alasan aku sangat merindukan mereka, perbedaan kami menjadi warna bagi keluarga kami.
Tak satupun dari kami punya daya ingat seperti adikku, dia bisa mengingat persis apa yang pernah kita ajarkan padanya.
Di rumah, kakakku masih seorang yang paling berlogika dan tak satupun kami bisa menandinginya.
Manusia paling optimis yang pernah aku kenal sejauh ini itu adalah ayahku sendiri meski kemampuannya jauh dari rasa yakinnya tapi beliau bukan orang peduli soal itu. Dalam impiannya membangun rumah walet ayah begitu yakin bahwa ia mampu membangunnya sendiri. Meski sampai aku menulis tulisan ini belum satu pondasipun terpasang tapi sikap optimisnya sedikitpun tidak berkurang, pernah suatu ketika kawan lamanya mengobservasi lahan kami dan begitu tergiur untuk bekerja sama dengannya membangun sarang walet dan siap menyuplai dana. Ayah menolak dengan santai “tidak pak saya akan membangunnya sendiri.
Yang terakhir sang ibu, jika jauh darinya maka anak-anaknya akan siap-siap ditelponnya minimal satu kali sehari, mungkin hanya untuk menanyakan kabar keberadaan dan mengingatkan soal makan. Dan goresan luka kecil bisa membuatnya masakannya hangus terbakar karena ditinggalkannya untuk segera merawat luka anak-anaknya. Dan satu lagi berlebihan jika didengar tapi inilah kenyataannya, batuk pilek ringan anak-anaknya bisa membuat tidak bisa tenang seharian, untuk mencari ramuan, obat-obatan dan apapun itu. Ibuku, bagiku manusia paling peduli yang pernah aku kenal, jauh darinya membuatku jadi pria paling cengeng, apalagi saat sedang sakit. Aku selalu berurai air mata merindukan perawatan-perawatan ekstranya, dan pertanyaannya. Mau makan apa nak ..??
                                                     ************
Butuh satu buku dengan ratusan bahkan ribuan halaman untuk mengisahkan warna perbedaan dalam keluargaku yang telah terbias menjadi refleksi pelangi. Begitu indah.

Sekali lagi kawan kataku pada sahabatku “aku begitu merindukan mereka semua apalagi ayah dan ibu”. Alasan satu tahun lebih ini tercapai karena kerinduanku pada mereka. Jadi bagiku kawan “kerinduan dan rasa sayang yang menciptakan alasan bukan sebaliknya”.
APRESIASI UNTUK SANG INSPIRASI
“Sastra Kecil Anthoni Bogensia Untuk Mendiang Korrie L Rampan


Wahai kau...
Yang akan terkenang selamanya
Bersama deretan karya-karya agungmu

Kau pernah berkata
Peliharalah Semangat Baja
Dan Jadilah Muda...

Mimpimu masih saja sama
Mengokohkan bendera dari penjuru
Hingga waktu mengobarkannya
di pusat ibukota...

Wahai kau yang mengajari
Kami melintasi malam
Demi sang kekasih sayu
Yang meminta bingkisan petir...

Wahai kau yang mengajari
Kami berbicara dengan perlahan
Ketika kami membicarakan cinta...

Katamu...
Kemurahan cinta tidak terbatas seperti laut
Karena cinta sangat dalam
Katamu...
Semakin kau berikan padanya
Semakin engkau memilikinya...

Katamu...
Ahhh...bukan
yang ini bukan lagi katamu...
tapi kataku...

Karena kau sudah cukup berkata-kata
Dan telah menorehkan cerita
Yang penuh makna
Bagiku, temanku dan kami semua...

Dan kau telah cukup
Membuat kami berani berbicara
Tanpa terbata-bata...

Dan kini...
Ijinkan Kami Mengalunkan simfoni
Memperdengarkan semua suara hati kami...

Terima kasih bagimu
Sang inspirasi...

Ajari kami sekali lagi...
Ahhh...bukan
Maksudku ajari kami
Lagi dan lagi...

SAJAK ANAK NEGERI

SAJAK ANAK NEGERI

__UNTUKMU NEGERIKU__
Kenapa kau hadirkan pesta darah
Dan kenapa kau undang para pewarta kebencian...
Lalu kenapa Drama yang Kau Putar
Tak seindah cerita telenovela...

Jika di beri sayap merpati
Aku akan terbang ke tempat yang tenang
Untuk pergi menjauh
Dan bermalam di padang...

Aku muak dan bosan...
Gelisah hatiku sebab aku melihat
Kekerasan dan perbantahan dalam kota !

Batinku mengerang...
Aku ingin segera pulang
Menghilang dan segera menongsong kedamaian...

TUHAN...
Dengarkanlah syair ini
Sekalipun hanya simfoni kecil
Yang mungkin tak terlihat atau tak terdengar...
Tapi ini... simfoni anak negeri
Simfoni yang lahir jauh
di sudut kecil hati yang paling murni...
Simfoni yang terus memaksa jemari ini
Terus terlipat pasti...

Terpikat doa yang membelai Kerinduan

Untuk negeri yang benar-benar damai...

FATAMORGANA

FATAMORGANA 
(Pingsan Di Tengah Samudra)


Ketika terbangun, aku sudah berada ditempat yang aneh, lingkungan baru yg sama sekali tidak aku kenal. Dalam cerita detektif situasi ini bisa diakibatkan efek alkohol, obat bius, atau hantaman di kepala. Dalam cerita sains fiksi, pasti berujung pada kesadaranku yg telah mengerti bahwa aku ada di semesta pararel. Dalam novel eksistensialis, Ketidakkenalan ini bisa jadi hanya karena perasaan terasing, Absurditas. Dalam karya eksperimental, misteri yg aku alami ini pasti tetap tidak akan terpecahkan dan situasinya di atasi oleh permainan-permainan teka-teki yg nyaris benang merahnya tak bisa ditemukan

Ketika aku mulai memandangi sekeliling lingkungan baru yang tak ku kenal ini dengan seksama akupun takjub terhadap segenap keindahannya dan kemudian aku berteriak sekencang-kencangnya "Tuhan katakan ini bukan fatamorgana ataupun mimpi !!!"
Selesai berteriak Seorang berjubah putih berkilauan menghampiriku dengan senyuman yg mengisyaratkan sebuah keramahan dan kesempurnaan "Bukan" katanya. Ini bukan fatamorgana ataupun mimpi. Kaulah fatamorgana dan kaulah mimpi. Maka dalam sekejap akupun lenyap. __ANTARA AKU DAN LINTASAN IMAJINASIKU__#SalamPenulis#

Saturday, March 2, 2019

KISAH TITIPAN SANG PENCIPTA


Dalam imajinasi saya sering belajar melihat dunia dlm secarik kertas lusuh, saya melihat kehidupan  manusia yg semakin bodoh disana, manusia2 tak memiliki kasih lagi, mereka membenci sesama, saya menangis karena ini mengingat perintah utama Tuhan adlh mengasihi berarti manusia sudah melakukan dosa terbesar yaitu kebencian. Karena jika perintah utama adlh mengasihi maka kebencian adlh dosa terbesar.

Saya melihat tulisan yg hampir tak terbaca di sana karena sudah tercoret2 seperti terkoreksi,  ada tulisan sebelumnya tetapi yg bisa terbaca dg jelas adalah “KITA HARUS TERHORMAT”. Manusia kah yg layak menerima penghormatan Bapa ?? Ahh… saya rasa tidak, Engkau lah yg layak Bapa ?? Tapi saya di tuntun berpikir positif mungkin saja tulisan yg tercoret2 dan gak bisa terbaca itu bertuliskan “Kita tidak perlu mencari kehormatan di hadapan dunia tetapi KITA HARUS TERHORMAT”. Saya bertanya lagi dlm hati kalau seperti itu keren banget sebenarnya tetapi kenapa harus di coret dan gak terlihat lagi bagian depannya… Ahhhh… Manusia kenapa banyak sekali bagian yg terbilang… Hmmm… kembali saya sedih dan meratap_

Aahh pikiran dan energi saya terkuras… saya memusingkan sebuah kertas lusuh akan segera lenyap di bakar karena mengotori pekarangan rumah.

Bukankah tempat tulisan2, gambar2 yg benar dan berguna dan tanpa coretan2 koreksi itu di KERTAS yg baru…

Saya tutup dengan Doa
“Tuhan saya peduli dengan KERTAS yg lusuh ini” karena saya melihat tertulis banyak nama di sana bahkan nama saya ada di sana”. Jangan biarkan banyak nama itu tercoret dan tak terbaca lagi Bapa…

_Salam Perjuangan &  Salam Sastra ku dlm Lintasan Doa Teduhku_

Wednesday, February 27, 2019

COLIBRI KECIL "PARSY"


Suatu sore angin berhembus begitu kencang, dan menguraikan setiap daun kering yang masih menempel di setiap pepohonan, membuat bias dedaunan yg berguguran begitu nampak terpantul di sungai yang masih terpapar sinar matahari tempat saya akan mandi sore itu.

Langkah saya kemudian terhenti ketika melihat seekor burung yang nampak lemas untuk kembali terbang, entah apa yang menyebabkannya, yang pastinya burung kecil Malang itu tidak mampu untuk mengepakkan sayapnya dengan kuat hingga ke titik terbang dengan momentun sempurna. Ia coba terbang gagal lagi dan lagi, jatuh terhempas sana-sini setiap kali ia mencoba.

Di hari ketiga pasca perawatan yang di lakukan saya dan adik nampak kemajuan pada burung kecil yang saya temukan kelelahan dan bawa pulang beberapa hari yang lalu, nampak ia bisa terbang kembali di sangkarnya yang luas untuk seukurannya. Esok sudah saatnya untuk kembali melepaskannya ke alam tempat keberadaannya yang lebih tepat "pikirku" .

Selasa 26 Februari 2019 tepatnya hari ke-empat Pasca perawatan, saya bangun pagi-pagi untuk melepaskan burung kecil yang kami sebut burung "Teset" (nama lokal) atau burung Colibri dalam bahasa Indonesianya. Layaknya Ritual anak-anak Milenial pada umumnya saya mengabadikan moment Release burung kecil tersebut dalam sebuah video. " Selamat kembali ke alam bebas kawan". Kemudian saya lemparkan ia ke atas. Saat itulah kejadian yang mengejutkan terjadi. Sesuatu yang sangat di luar dugaan, burung kecil tersebut mencengkram kuat jari tengah saya seakan akan tidak mau melepaskan meski saya sudah mengambungnya sebanyak tiga kali.

Dan yang paling mengejutkan adalah ketika saya menghentikan proses pengambilan videonya dan meletakkan hp di kursi, burung kecil itu saya lepaskan secara setengah paksa, hingga ia terlepas dan terbang bebas sekitar 10 meter dan kembali lagi ke saya lalu hinggap pundak kiri saya, dengan gerak-gerik yang mengisyaratkan sebuah ketakutan. Batin saya bergejolak dengan ribuan ekspektasi dan hipotesis...





Sunday, January 14, 2018

COPEY


FOTOGRAFER WANITA TERBAIK



Tuhan menciptakan kita dengan banyak sekali keunikan, dan tentu semua dari kita punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Memuji yang berlebih dan merendahkan secara keterlaluan memang tidak pantas kita lakukan.

Setidak itu sebuah pesan singkat dari seorang fhotografer wanita yang saya sangat kagumi hasil-hasil karyanya,Copey(bukan nama aslinya/id karya-karyanya), terutama Grey Potraitnya.

Saya pernah menulis sebuah email untuknya, dalam pesan singkat yang saya sampaikan, saya gak nyangka kamu se-keren sekarang ini. Kala saya menghadiri Pameran Karya-Karyamu di Riau saya gak bisa berkata-kata apa lagi, gak berani berkomentar apa2 selain kagum dan kagum.


Kenapa kamu gak temui aku di basement "balasnya singkat di emailnya.


Saat itu saya menghindar memang pertemuan yang sebenarnya sangat saya inginkan tersebut. Saya hanya menitipkan sampaikan salam melalui Arif dan Mitha teman baiknya Copey.


Friday, April 4, 2014

Kisah Klasik Keluargaku



MEMORY KLASIK KELUARGAKU
Kategori : cerpen lucu
                
Saya selalu sedih jika mengenang kisah ini, linangan air mata pasti jatuh tak tertahankan, semua dimulai saat keluarga kami belum memiliki apa-apa, semua dari minus, hidup dari utang, jauh dari kemewahan, tidak ada pengharapan yang pasti untuk masa depan. Bahkan tidak ada seorangpun dari kami empat bersaudara yang berani bicara soal cita-cita,, sedih kan...

Tetapi semua berubah saat orang yang kami nanti-nantikan hadir di keluarga kami, yakni Ayah dan Ibu kami sendiri, sebelumnya mereka tidak kemana-mana sich.. hanya saja mereka belum menikah waktu itu, tapi masih pacaran, cie..cie.. kata keponakanku yang selalu menggoda mereka saat terlihat sedang bersamaan. Lho..?? (ini gimana sie ceritanya..??)

Tidak jarang saking miskinnya keluarga kami, sering kami mendapat cercaan, hinaan, dari orang-orang sekitar.. bahasa hinaan, celaan, bahkan bahasa Indonesia yang tidak baik dan benar sudah kenyang didengar oleh telinga kami, Tetapi saya selalu salut dengan figur ayah saya yang selalu tenang, apapun yang diomongin orang beliau selalu berbesar hati dan selalu mengingatkan kami “Kalian yang sabar ya,, biar ayah yang menanggung semua ini. Biasa habis berkata begitu Ayah langsung mengasah Mandau (biasa khas orang tuha dayak), lalu dengan lembut dan bahasa yang penuh santun dan sopan ayah menghampiri setiap ada orang yang menghina keluarga kami,, katanya “maaf bisa diulangi omongan bapak tadi..?? dan tidak jarang terjadi kejar-kejaran antara ayah dan orang yang menghina keluarga kami, dan tidak jarang ayah membawa tombak dalam pengejaran. Sungguh Mulia sekali apa yang ayah lakukan …

Sungguh sebuah kebijaksanaan yang tiada terukur, solusi emas yang merupakan oase dipadang gurun bagi musafir-musafir yang tersesat. Itu terbukti merupakan solusi terbaik yang pernah mata batin ini saksikan selama raga ini bernafas. Weishehh.. Buktinya semua orang tidak lagi mengata-ngatain keluarga kami untuk kali  kedua, sungguh akhirnya dengan sendirinya mereka mengerti, luar biasa.. itu adalah salah satu realita dalam memory kehidupan ayah yang tidak mungkin aku ingat. Lho..?? (mungkin maksudnya lupakan), hehe.. Sungguh menyentuh..

Setelah cukup lama berpacaran, akhir aku memutuskan untuk memberanikan diri berbicara pada Ayah.. “Ayah mungkin sudah waktunya ayah untuk menikahi wanita itu”, dan ayah seraya menyahut. Apa menurut kamu wanita itu masih Gadis atau sudah tidak gadis lagi. Aku terdiam sejenak, berpikir apa yang harus aku pikirkan, merenung apa yang mesti aku renungkan, sampai akhirnya aku sadar kalau aku telah sadar (..??), bukan karena tidak tahu jawabannya, tapi tidak mungkin rasanya aku tuliskan pada cerita ini jawaban yang sebenarnya, haha.. ( katanya baik pakai haha..dari pada wkwkwk.. karena bisa direalisasi lewat suara), yak kan.. Setelah berpikir pendek dan menghambur kata-kata sebaik mungkin, ehh.. menyusun kata-kata maksudnya, saya bilang pada ayah, saya tidak tahu soal itu ayah, tapi yang saya tahu dia adalah wanita baik-baik.

Singkat cerita akhirnya ayah memberanikan diri untuk melamar ibu, dan mereka menikah dan lahirlah kami. Dari situlah kisah keluarga kami dimulai. TAMAT. (biar gak kelamaan Ngawur).

PALING GANTENG _Perspektif Didiq_

Mungkin kisah ini hanya sebuah narasi klasik dari kehidupan nyata sehari2 yg bisa terjadi di manapun dan kapanpun, yang mungkin terliha...